kampus online

Monday, January 16, 2017

Bahan Makanan Mengandung Mineral

#
Mineral
Sayur dan buah adalah sumber mineral alami yang diperlukan oleh tubuh kita. Sangat masuk akal, alasan kita harus mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Ingat, Tuhan menciptakan kita dari debu dan tanah, oleh karena itu, tubuh kita sangat membutuhkan unsur-unsur hara atau mineral dari dalam tanah. Nah, sayur dan buah adalah sumber yang tepat.


Berbeda dengan lemak, karbohidrat, protein, dan vitamin, suatu mineral merupakan zat kimia anorganik. Mineral terdapat dalam tanah secara alami dan larut dalam air. Tidak mungkin suatu organisme hidup mensintesis mineral, sehingga mineral harus diperoleh melalui makanan. Mineral dalam sel tubuh terdapat dalam bentuk ion (misalnya Na+, K+, Ca2+, Cl-, PO43-) atau berikatan dengan atom lain.
Banyak dari mineral yang bersifat sangat beracun bila dicerna sebagai suatu unsur (bukan ion). Mineral tidak seluruhnya diserap dalam pencernaan, seringkali hanya 10% dari mineral yang dikonsumsi, misalnya besi.
Secara umum, semakin besar muatan ion maka semakin lambat penyerapannya oleh tubuh, misalnya Ca2+ diserap 50 kali lebih lambat daripada ion Na+.. Setelah penyerapan, mineral meninggalkan tubuh dengan berbagai cara seperti melalui kelenjar keringat atau urine. Meskipun dapat terlarut dan hilang dalam air yang dipakai untuk mencuci dan memasak makanan, mineral tidak terpengaruh oleh pemanasan, cahaya, atau oksigen.
Dahulu, hanya sedikit yang diketahui tentang pentingnya mineral sampai dengan abad ke-19. Namun demikian, terdapat catatan dari seorang dokter Inggris bernama Thomas Sydenham pada tahun 1681, yang menulis penggunaan ‘serbuk besi dan baja dalam anggur dingin’ untuk mengobati anemia. Sekitar tahun 1850 ditemukan bahwa endapan garam yang digunakan oleh orang Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan gondok ternyata mengandung yodium.
Pada abad ke-19 diketahui pentingnya kalsium dalam tulang dan gigi, juga perannya dalam menggumpalkan darah. Kini kita mengetahui bahwa kalsium, fosfor (dalam bentuk PO43-), dan beberapa mineral lain merupakan bagian besar dari tulang dan gigi.
Ion natrium, kalium, fosfat (PO43-), sulfat (SO42-), klor (Cl-), dan mineral lainnya merupakan bagian esensial dari cairan di dalam dan di luar sel tubuh. Kemudian diketahui juga bahwa besi berperan penting dalam darah maupun berbagai jaringan tubuh. 
Di abad ke-20, para peneliti menemukan bahwa mineral merupakan bagi dari molekul hemoglobin dari tiroksin, juga bahwa mineral adalah esensial bagi aktivitas enzim, kontraksi sel otot, serta transmisi impuls oleh sel syaraf.
Agar lebih mudah, mineral dibagi ke dalam dua kategori, yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar (Ca, P, K, Na, Cl, Mg, dan S), dan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil (Fe, Cu, I, Mn, Mo, F, Se, Zn, Ni, Si, Co, dan Sn).
Beberapa mineral dari tersebut adalah esensial dalam jumlah kecil tetapi toksik bila terakumulasi dalam tubuh, misalnya besi, seng, dan mangan.

Kalsium

Sekitar 90% senyawa kalsium dalam tubuh manusia terkonsentrasi pada tulang dan gigi. Selain itu, kalsium merupakan zat gizi esensial dalam cairan yang melingkupi sel maupun dalam cairan di antara sel.
Dalam cairan tersebut kalsium terdapat sebagai ion Ca2+ atau terikat pada protein dan berbagai bentuk molekul organik. Kalsium juga diyakini terlibat dalam kontraksi otot, pembekuan darah, dan kerja beberapa enzim.

Yodium

Yodium terserap ke dalam tubuh sebagai ion iodide (I-). Dalam kelenjar tiroid, I- cepat kehilangan satu elektron, bereaksi dengan berbagai molekul organik, dan berakhir sebagai bagian dari tiroksin dan molekul-molekul lain.



Tiroksin mengatur kecepatan metabolisme. Bila jumlah tiroksin dalam tubuh rendah, hormon perangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone, TSH) bekerja merangsang kelenjar tiroid sehingga meningkatkan produksi dan pelepasan tiroksin serta senyawa teriodinasi lainnya. Hormon tiroid ini mengakibatkan meningkatnya reaksi dalam sel sehingga meningkat pula konsumsi oksigen.

Natrium

Pepatah berbahasa Inggris ‘salt of the earth’ dan ‘he’s worth his salt’ membuktikan betapa berharganya natrium klorida. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama dalam cairan intraselular. Volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan perbandingan natrium dan ion-ion lain.  Ion natrium juga esensial dalam menjaga stabilitas sel. Makanan yang kekurangan natrium sangat jarang karena luasnya penggunaan garam dalam makanan.

Klor (ion klor)

Anion utama dalam cairan yang mengelilingi sel adalah Cl-. Dalam air, ion Na+ dan ion Cl- dilepaskan ketika garam terurai. Ion natrium dan klor membantu mempertahankan tekanan dalam sel, dan ion klor juga mengaktivasi berbagai enzim. Pembentukan asam klorida pembentukkan dalam lambung tergantung pada ketersediaan ion Cl-.

Kalium

Bila ion natrium merupakan ion positif yang paling berlimpah di luar sel, maka ion kalium (K+) merupakan kation yang paling berlimpah dalam cairan di dalam sel. Sel syaraf dan sel otot kaya akan ion kalium. Meskipun ketersediaan kalium melimpah dalam makanan sehingga kekurangan ion tersebut hampir tak mungkin, namun kalium tubuh dapat hilang selama keadaan sakit. Jenis defisiensi ini dapat menyebabkan kelemahan otot.

Besi

Hanya sekitar sepuluh persen zat besi dalam makanan yang diserap melalui usus halus, namun jumlah ini tak ternilai. Kebanyakan zat besi yang diserap berakhir sebagai bagian dari molekul hemoglobin, yang berada dalam bentuk Fe2+.



Banyak reaksi dalam tubuh yang tergantung pada perubahan muatan antara ion-ion Fe2+ dan Fe3+. Sama seperti beberapa mineral lain, besi juga dibutuhkan untuk fungsi beberapa enzim.


Unsur-unsur lain dalam makanan dapat dilihat dalam daftar berikut:

Important Trace Elements

Element
Dietary sources
Function in humans
Iron
Meat, liver, fish, poultry, beans, peas, raisins, prunes
Component of hemoglobin and myoglobin
Iodine
Iodized table salt, shellfish, kelp.
Needed to make the thyroid hormones thyroxine and triiodothyronine, prevents iodine-deficiency goiter
Zinc
Meat, liver, eggs, shellfish
Present in at least 90 enzymes and in the hormone insulin.
Copper
Nuts, liver, shellfish
Involved in absorption and mobilization of iron needed for making hemoglobin
Manganese
Nuts, fruits, vegetables, whole-grain cereals
Involved in formation of enzymes, bone
Cobalt
Meat, dairy products
Component of vitamin B12
Molybdenum
Organ meats, green leafy vegetables, legumes meat, seafood
Involved in formation of enzymes, proteins
Selenium
Meat, seafood
Involved in enzyme formation, fat metabolism
Chromium
Meat, beer, unrefined wheat flour
Required for glucose metabolism


0 comments:

Post a Comment